Jumat, 08 Desember 2023

MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH

 

Malam ini KBMN PGRI memasuki pertemuan ke 24 dengan dibersamai moderator Bambang Purwanto,S.Kom,Gr dan narasumber Eko Daryono,S.Kom dengan tema Menulis buku dari karya ilmiah.

Definsi Karya tulis ilmiah menurut Perka LIPI No 2 /2014 merupakan tulisan perseorangan atau kelompok dari hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan, ulasan, kajian, dan pemikiran sistematis yang yang memenuhi kaidah ilmiah.KTI dapat dibedakan menjadi dua macam yakni KTI nonbuku dan KTI buku

KTI Nonbuku
KTI bidang akademis untuk mendapatkan gelar -> tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi
KTI hasil penelitian -> PTK, PTS, best practice, makalah, artikel, jurnal
KTI berupa ulasan -> resensi.KTI Buku
Buku Bahan Ajar -> diktat, modul, buku ajar, buku referensi
Buku Pengayaan -> monografi, buku teks, buku pegangan, buku panduan
Buku kompilasi -> bunga rampai, prosiding

Bagi yang ASN guru Karya Tulis Ilmiah yang terdapat dalam buku 4 PKG untuk pengembangan diri yakni
Publikasi Ilmiah Berupa Hasil Penelitian atau Gagasan Ilmiah Bidang Pendidikan Formal -> Laporan PTK/PTS, Best Practice, Tulisan Ilmiah Populer
Publikasi Buku Teks Pelajaran, Buku Pengayaan, dan Buku Pedoman Guru
Karya Inovatif -> Teknologi Tepat Guna, Karya Seni, Membuat/Memodifikasi Alat Pelajaran/Peraga dan Alat Praktikum,Ternyata tidak semua KTI itu berupa buku. Memang secara wujud, PTK, PTS, Tugas Akhir, skripsi, tesis, desertasi itu berupa buku, namun bukan buku. Lebih tepatnya adalah laporan hasil penelitian dan sifat publikasinya pun terbatas.Anatomi KTI umumnya tersusun atas bab-bab dengan penomoran yang struktural sesuai dengan jenis KTI serta institusinya. Babnya pun bersifat formil

BAGIAN AWAL -> Lembar Pengesahan, Kata Pengantar, Abstraksi, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN -> Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN TEORETIS -> Tinjauan Pustaka, Hasil Penelitian yang Relevan, Kerangka Pemikiran, Hipotesis (jika diperlukan)
BAB III METODE PENELITIAN -> Jenis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Subjek Penelitian, Data dan Sumber Data, Teknik Validitas Data, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN -> Hasil Penelitian, Pembahasan, Temuan Hasil Penelitian
BAB V PENUTUP -> Simpulan, Implikasi dan Saran
BAGIAN AKHIR -> Daftar Pustaka, Lampiran, Bionarasi

Secara subtansi isi, tidak ada perbedaan isi laporan KTI dengan isi buku hasil konversinya. Karena sejatinya isi buku mencerminkan keseluruhan isi laporan KTI khusus untuk anatomi buku ber-QRCBN karena aturan content yang lebih fleksibel.Untuk anatomi ISBN, anatomi bukunya memang benar-benar berubah dan nyaris tidak nampak lagi isi KTI-nya karena memang harus dikembangkan menjadi buku bacaan,Secara sistematika, tentunya gaya penulisan KTI dengan penulisan buku tentu berbeda. Ada penyesuaian-penyesuaian sistematika KTI yang dikonversi menjadi buku dengan tujuan agar kesannya tidak kaku. Misalnya penomoran tiap sub bab-sub bab

Secara Bahasa, meski sama-sama ilmiah, hasil konversinya tentu harus dimodifikasi sehingga Bahasa dalam bukunya lebih luwes, bersifat lugas dan tidak lagi mencantumkan kata-kata seperti penelitian ini, peneliti, teman sejawat, penulis.Lantas bagaimanakah cara mengkonversi laporan KTI menjadi buku?

Langkah Pertama adalah memodifikasi judul KTI menjadi judul buku

Judul KTI umumnya mengandung unsur : variabel penelitian, objek penelitian, dan seting penelitian (baik tempat maupun waktu).

Judul buku hasil konversi harus menarik, unik, mudah diingat, dan mencerminkan isi buku. Kemenarikan judul buku sifatnya subjektif.

Contoh judul KTI : UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KARTU ARISAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI X TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Bisa menjadi judul buku : KETRAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KARTU ARISAN

Langkah kedua yakni Memodifikasi Sistematika dan Gaya Penulisan

Jika menggunakan anatomi ISBN, maka semua yang berbau istilah penelitian atau hasil penelitian ditiadakan.Untuk yang ber-ISBN memang membutuhkan ekstra pikiran dan ekstra waktu

Lalu bagaimana kalu yang penerbitannya ber-QRCBN?

Karena tidak terikat content harus menjadi bahan bacaan umum, maka anatominya lebih fleksibel bisa memanfaatkan 75% isi PTK sedangkan yang 25% memang harus didelete

Bab III yang berisi metode penelitian biasanya diringkas menjadi satu atau dua paragraph dan dimasukkan pada bab IV di bagian awal sebagai prolog

Misal ringkasannya : Pembahasan pada bab ini didasarkan pada laporan action research yang dilaksanakan pada kelas VII A semester I tahun pelajaran 2023/2024 dalam mata pelajaran IPS materi Penampakan Alam...dst

Lantas untuk Bab IV nya sejatinya merupakan bagian inti isi buku, sesuai dengan judul buku. Bab IV tidak lagi menggunakan judul Hasil Penelitian dan Pembahasan, namun disesuaikan dengan konteks buku. Sebagai kisi-kisi, judul buku dapat menjadi pilihan sebagai judul Bab IV

Pada buku bab IV dapat dimasukkan tabel, grafik, foto-foto kegiatan maupun hasil penelitian yang menyatu dalam buku
Maksudnya bahwa  tabel, grafik, foto-foto kegiatan tidak lagi berada dalam lampiran namun dibuat menyatu dengan buku yang tentunya disesuaikan narasinya.

Lampiran dapat disertakan namun hanyainstrument penelitian atau hasil olah data. Adapun data-data yang menyangkut privacy sebaiknya dibuat kode-kode atau dibuat tabulasi. Lampiran seperti RPP, kisi-kisi soal, soal boleh dilampirkan.

apa yang perlu diperhatikan saat mengkonversi buku?

Pertama, laporan hasil penelitian memang benar-benar karya asli dari penulis alias bukan plagiasi baik seluruhnya maupun sebagian.

Kedua, memanfaatkan berbagai gaya selingkung untuk sumber bahan kompilasi atau pendapat dari penulis lain

Ketiga, jeli dalam memilah dan memilih data yang dipublikasikan sehingga buku yang dihasilkan menarik

Keempat, modifikasi bahasa baku. Hindari pemakaian penanda transisi menurut hal itu sesuai dengan pendapat lebih lanjut si A menyatakan berdasarkan hal tersebut

Kelima, hindari pengambilan sumber kutipan kedua atau pendapat yang kurang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah Lebih valid jika penulis bisa mendapatkan sumber pertama

Keenam, menuliskan semua daftar Pustaka yang dipakai sebagai rujukan dalam buku untuk mendukung keabsahan buku untuk menghindari citra plagiasi

Jika dianalisis secara detail ternyata mengkonversi KTI menjadi buku gampang-gampang susah.

Sah-sah saja penulis langsung menerbitkan KTI-nya menjadi model seperti buku namun perlu diingat jika menghendaki buku ber-ISBN maka harus berpikir lebih mendalam karena jelas akan tertolak.

 Meng-ISBN-kan KTI tidak sama dengan mengkonversi KTI menjadi buku ber-ISBN

Tidak ada komentar:

MEMBUAT COVER BUKU YANG MENARIK

  Malam ini KBMN PGRI memasuki pertemuan yang ke 30 dengan moderator Ahmad Sholeh dan narasumber Fajar Trilaksono ,M.Pd dengan tema Membuat ...